Friday, September 23, 2005

Agar tidak guris lagi hati yang lemah. di belakang kulit nan keras batu, isinya lemah dan senang memalu. ahai saudara seperjuangan... bila rima dan ritma lari, riwayat ini masih kah lagi?
Melentur buluh biar dari rebungnya. melilit dahulu kemudian memanjat. kalau nak menurut biar berakal. kalau nak mengikut biar pintar, belum duduk sudah melunjur....
Hijaunya dikau terpampang dalam bicara, apa salah bersopan dalam tengkara?
Macam tin kosong....


To think of it it was only 2 lines... mukin pedasnya terasa pada yang seterusnya. Walhal bicara ditujukan kepada yang lain.

Salam maaf. jika masih kedahagaan darah, mungkin darahlah juga racunnya...


Lumatnya daging mentah
Pahlawan putih